Jasa Aqiqah Jogja dan Tata Cara Melakukan Aqiqah – Memilih jasa aqiqah Jogja tidaklah mudah, Anda harus bisa mengetahui banyak hal sebelum memutuskan. Seperti, hewan yang sehat, cara masaknya hingga harga dan lain sebagainya.
Terdapat salah satu Jasa aqiqah Jogja yang akan membantu anda dalam berbagi kebahagiaan kelahiran putra/putri Anda, yakni gustiaqiqah.com/aqiqah-jogja-family-aqiqah/ untuk Anda yang berada di Jogja.
Namun sebelum memutuskan jasa aqiqah Jogja, sebaiknya ketahui apa saja hukum dan syarat dalam melakukan aqiqah hingga tata caranya.
Pengertian Aqiqah
Daftar Isi
ToggleAqiqah berasal dari kata ‘aqqa: yang berarti memotong. Menurut al-Azhari dalam kitab “al-Tahdzib” mengutip dari pernyataan Abu ‘Ubaid, awal mula aqiqah berarti “rambut yang berada pada kepala seorang bayi ketika sang buah hati dilahirkan”.
Biasanya, proses dari aqiqah ini akan dilakukan dengan prosesi penyembelihan kambing atau domba. Hal ini pun sebagai sebuah ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran bayi. Biasanya, tradisi ini dilakukan bersamaan dengan mencukur rambut bayi, baik untuk bayi laki-laki maupun perempuan.
Sementara itu, secara istilah aqiqah adalah suatu kegiatan menyembelih hewan ternak berupa kambung atau domba di hari ketujuh setelah bayi lahir.
Adapun sebuah hadis yang melandasi maksudnya. Yakni hadist yang telah diriwayatkan dari Ummu Kurz Al-Ka’biyah bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Bagi seorang anak laki-laki, yaitu harus dua ekor kambing yang sepadan, sementara bagi seorang anak perempuan yakni satu ekor kambing.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan selainnya).
Hukum Aqiqah
Didalam Islam, Rasulullah SAW juga menganjurkan agar umatnya menyembelih hewan atas kelahiran seorang bayi atau yang disebut aqiqah. Terdapat sedikit perbedaan di kalangan ulama mazhab mengenai bagaimana hukum melaksanakan aqiqah.
Baca Juga : Aqiqah Jogja Dengan Pengerjaan Sesuai Syariat
Terdapat salah satu dalil yang mana telah menjelaskan mengenai hukum aqiqah disebutkan dalam riwayat yang berasal dari Samuroh bin Jundub RA, Rasulullah SAW pun bersabda,
كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى
Artinya: “Setiap anak tergadai dengan aqiqah, sehingga hendaklah disembelihkan untuknya di hari ketujuh, lalu dicukur rambutnya, dan diberikan nama.” (HR. Ibnu Majah. Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ahmad dan lainnya juga meriwayatkan hal yang sama)
Sayyid Sabiq dalam Fiqh As-Sunnah juga mengatakan, aqiqah merupakan sembelihan yang disembelih atas nama bayi yang telah dilahirkan. Menurutnya, kata aqiqah disebut sebagai iqqah yang berarti rambut bayi. Kata ini digunakan sebagai sebutan untuk domba yang disembelih atas nama bayi yang dilahirkan.
Hukum melaksanakan aqiqah sendiri mempunyai sedikit perbedaan di kalangan utama 4 mazhab. Menurut Sayyid Sabiq dalam buku Fiqih Sunnah 5 dijelaskan bahwa hukum aqiqah yakni sunnah muakkadah meskipun sang ayah berada dalam kondisi kekurangan.
Sunnah muakkadah berarti ibadah yang sangat dianjurkan untuk di lakukan. Jika dilaksanakan tentu akan mendapat pahala, namun jika ditinggalkan tidak mengapa dan tidak mendapat dosa. Namun, hendaknya orang tua yang berkecukupan tidak akan meninggalkan amalan yang satu ini.
Sementara itu, Laits dan Dawud azh-Zhahiri menyampaikan pendapatnya jika hukum aqiqah adalah wajib. Hukum yang berlaku didalam kurban juga berlaku dalam aqiqah ini. Namun, didalam aqiqah tidak diperkenankan patungan untuk biayanya.
Syarat Aqiqah dan Jasa Aqiqah Jogja
Dalam Islam, untuk bisa melaksanakan aqiqah untuk bayi laki-laki atau perempuan, maka terdapat beberapa syarat yang harus bisa orang tua penuhi. Berikut ini beberapa syarat-syarat aqiqah:
- Jumlah Hewan Aqiqah
Dalam syarat jumlah hewan untuk pelaksanaan aqiqah bagi bayi laki-laki dengan perempuan mempunyai sedikit perbedaan. Bisa dilihat dari jumlah hewan, jumlah hewan aqiqah untuk bayi laki-laki yaitu dua ekor kambing atau domba.
Sedangkan jumlah hewan aqiqah untuk bayi perempuan hanya cukup dengan satu ekor kambing atau domba saja.
Namun, jumlah ini pun bisa disesuaikan dengan kemampuan dari orangtuanya masing-masing. Jika orang tua tidak mampu menyembelih dua ekor, maka bisa menyembelih dengan hanya satu ekor kambing atau domba saja.
2. Kondisi Hewan Aqiqah
Syarat aqiqah yang selanjutnya yakni dengan memperhatikan kondisi hewan yang akan di gunakan untuk aqiqah. Kondisi hewan ini tentu saja harus berada dalam yang cukup kondisi sehat, tidak cacat, cukup umur, dan juga tidak kurus.
Baca Juga : Jasa Pemasaran Apakah Bisa Memperluas Branding?
Biasanya hewan yang akan digunakan dalam proses aqiqah ini haruslah mempunyai perkiraan umur satu tahun dan dengan berjenis kelamin baik jantan maupun betina.
3. Membagikan Aqiqah Dalam Bentuk Olahan atau Daging Mentah
Kini, tentu saja kita telah banyak menjumpai tempat penyembelihan hewan aqiqah yang mana juga akan menawarkan menu masaknya dan membuat hantaran berupa nasi kotak dengan berbagai olahan daging kambing dari aqiqahnya. Hal ini biasanya disebut jasa aqiqah.
Salah satu jasa aqiqah Jogja ini sangat praktis dan tidak menyita banyak waktu Anda dalam mempersiapkannya. Seperti halnya dalam berkurban, maka pihak keluarga juga diperbolehkan untuk mengkonsumsi daging aqiqah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melakukan aqiqah untuk cucunya yakni Hasan dan Husain radhiyallahu ‘anhu. Anda juga bisa memilih, boleh membaginya dalam bentuk daging (mentah) ataupun dimasak dahulu, lalu mengundang atau membagikan kepada kerabat, tetangga, atau orang miskin yang di inginkan. (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz 4/262).
Tata Cara Aqiqah
Jika telah mengetahui syarat-syaratnya, maka, Anda pun perlu memperhatikan tata cara pelaksanaannya:
- Perhatikan Waktu yang Dianjurkan
Dalam pelaksanaannya, aqiqah biasanya akan dilakukan pada hari ketujuh setelah bayi dilahirkan. Namun, jika hari ketujuh ternyata berhalangan atau tidak sanggup melaksanakan, maka orang tuanya pun dapat menjalankan anjuran aqiqah pada hari keempat belas atau di hari kedua puluh satu bayi lahir. Jika memang masih belum terlaksana, maka bisa dilakukan kapan saja.
Sementara itu, mazhab Syafi’i menjelaskan jika aqiqah sebaiknya jangan ditunda hingga bayi berumur baligh. Karena jika anak telah baligh, maka gugur kesunnahan aqiqah bagi kedua orangtuanya.
- Mencukur Rambut Anak
Dalam pelaksanaan aqiqah ada salah satu tradisi, yakni dengan mencukur rambut bayi hingga gundul. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar bayi bisa terbebas dari godaan syaitan. Cara mencukurnya juga tidak bisa dilakukan dengan sembarangan dan sebaiknya mulai mencukur dari sebelah kanan ke kiri.
- Memberikan Nama Anak
Kemudian, orang tua bisa memberikan nama kepada bayi yang di buatkan acara aqiqah tersebut. Nama ini nantinya akan berfungsi sebagai doa, sehingga dalam pemberian nama anak seharuslah merupakan nama yang mengandung makna atau arti yang baik pula.
- Mendoakan Bayi Saat Aqiqah
Tata cara aqiqah selanjutnya yang harus dilakukan yakni adalah dengan mendoakan kebaikan kepada anak. Salah satu doa yang mana telah diajarkan dan disunnahkan untuk dibacakan kepada bayi yang baru lahir memiliki arti:
“Saya siap melindungi engkau, wahai bayi, dengan kalimat-kalimat Allah yang Perkasa, dan juga dari setiap godaan setan, serta dari setiap pandangan mata orang yang penuh dengan kebencian”.
- Makan Bersama
Setelah hewan aqiqah untuk aqiqah ini disembelih, maka daging hewan bisa masak terlebih dahulu, lalu melakukan makan bersama, atau dibagikan kepada keluarga, kerabat, atau yang membutuhkan.
Jasa Aqiqah Jogja by Gusti Aqiqah
Itulah penjelasan singkat aqiqah yang perlu Anda ketahui sebagai orang tua. Jika Anda tengah mencari jasa aqiqah Jogja yang terpercaya silahkan hubungi https://gustiaqiqah.com/aqiqah-jogja-family-aqiqah/. Karena kami akan menawarkan Anda paket jasa aqiqah yang terbaik untuk Anda.
3 komentar untuk “Jasa Aqiqah Jogja dan Tata Cara Melakukan Aqiqah”
Pingback: Paket Lengkap Layanan Aqiqah Jogja - My Blog
Pingback: Aqiqah Jogja Lengkap, Apa Itu Aqiqah? Bagaimana Tata Caranya?
Pingback: Catering Aqiqah : Kelezatan dalam Kebahagiaan